Bye 2024: Love Your Self For 2025 Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi “to fall in love with yourself is the first secret to happiness.” – Robert Morely- Artikel sebelumnya kita membahas mengenai Self Care . Self care merupakan bagian dari mencintai diri sendiri. Kalau kamu sudah menerapkan self care berarti kamu sudah termasuk mencintai diri sendiri atau melakukan self love . Penghujung tahun 2024 ini, mari kita flashback lagi mengenai “ SELF LOVE” . Pasti sudah sangat sangat familiar dengan 2 kata ini, karena sangat merebak 2-3 tahun belakangan ini. Tapi sebenarnya apa sih self love itu? Apa sih arti dari kata self love yang juga banyak di- sound di lagu-lagu. Misalnya lirik lagu for me dari band asal korea Selatan Day 6 yang menceritakan perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan yang dihadapi selama ini sendirian, tetapi masih belum mempu mengenal diri lebih dalam, dan akhirnya memutuskan untuk berterimakas...
Posts
CIKA (Cerita Kita)
- Get link
- X
- Other Apps
Self Care : Investasi untuk 2025 Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi Menyongsong tahun 2025, salah satu komponen yang penting dalam menjaga kesehatan mental adalah self care. Setiap individu baik yang bekerja atau tidak bekerja, semuanya memerlukan self care. Seperti baby yang masih kecil pun memerlukan self care. Self Care bukan hanya merawat diri secara fisik ya, misalnya skin care-an , atau hair care dan yang lainnya, ternyata lebih luas dari itu. Thomas dan Morris (2017) mendefinisikan self care sebagai pengalaman atau tindakan yang bertujuan meningkatkan kondisi mental, emosional, fisik dan kesejahteraan spiritual yang pada akhirnya bertujuan untuk menjadikan seseorang menjadi lebih holistis dan mampu berperan sebagai individu yang balanced. Kegiatan yang dimaksud dalam self care cukup bervariasi seperti kegiatan berolahraga, makan makanan yang bergizi, cukup tidur dan mencari bantuan ...
- Get link
- X
- Other Apps
APA ITU EVALUASI DIRI? Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi Waaah 2024 tinggal satu bulan lagi, tidak terasa ya sebentar lagi sudah menuju 2025. Nah, sebelum memasuki tahun 2025, hal-hal atau kebiasaan apa yang biasanya Soulmate LYS lakukan? traveling ke tempat yang belum pernah dikunjungi, merenovasi rumah kah, melakukan kunjungan ketempat-tempat orang yang membutuhkan, atau kebiasaan apa? Atau mungkin sudah berencana potong model rambut baru, asal jangan tiba-tiba ganti pacar baru ya padahal yang lama masih ada. Membuat resolusi untuk tahun baru pasti sudah sangat familiar, tapi kalau evaluasi diri di akhir tahun pernah dengar tidak? Ya, evaluasi diri, untuk merenungkan perjalanan tahun ini dan mulai merancang kembali untuk tahun selanjutnya. Nah, apa itu self evaluation atau evaluasi diri? Self Evaluations adalah menggambarkan sejauh mana individu menyukai atau tidak menyukai diri sendiri, menganggap diri efektif, cakap dan mampu mengenda...
- Get link
- X
- Other Apps
SELF REJECTION Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi “I’m just not good enough” Kamu sedang mencari pekerjaan, kamu lihat lowongan pekerjaan, semua kualifikasi cocok sama diri kamu. Tapi kamu tidak apply, berkas yang dipersiapkan terlalu banyak, takut proses rekrutmennya susah, interview kamu jelek, takut saingan kamu lebih bagus, dan pemikiran negatif lainnya. Kamu sedang melakukan self rejection. Kamu overthingking dan sudah membayangkan pihak perusahaan memberikan pesan singkat bahwa kamu tidak lolos dalam proses rekrutmen untuk posisi tersebut. Tidak memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk berkembang. Terlebih dahulu menolak diri sendiri daripada mengalami rasa penolakan tersebut dari orang lain. Self rejection adalah tindakan melakukan penolakan tehadap diri sendiri sebelum merasakan penolakan dari orang lain. Jadi, seperti meletakkan value dan apa yang orang lain pikirkan kedalam diri sendiri (Lives, 2024) . Terobsesi d...
- Get link
- X
- Other Apps
TOXIC PRODUCTIVITY Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi Setiap hari, setiap orang selalu dituntut untuk selalu produktif. Banyak motivator yang menyayangkan jika individu memakai waktunya untuk hal-hal tidak berguna. Produktif itu memang pilihan yang baik dibandingkan bermalas-malasan. Tetapi bagaimana jika kamu merasa sudah mengorbankan diri kamu, kesehatan mental, kesehatan fisik, waktu bersama orang-orang berharga, me time , dan tidak pernah lagi ambil jeda untuk beristirahat ? Bisa jadi kamu bukan sekedar produktif, tapi sudah mengalami yang namanya Toxic Productivity. Ternyata terlalu produktif juga bisa menjadi racun bagi diri sendiri (Horton International, 2024). Menurut Dr. Julie Smith - seorang psikolog klinis dari Hampshire, Inggris -, Toxic Productivity adalah sebuah obsesi untuk mengembangkan diri dan merasa selalu setuju jika tidak bisa melakukan banyak hal (BBC, 2020) . Memiliki keinginan yang kuat untuk mempunyai banyak pencapaian-pencapaian melampaui bata...
- Get link
- X
- Other Apps
STOP SELF DIAGNOSE Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi Mood aku berubah-ubah belakangan ini, ih pasti aku bipolar Ih aku jangan dikagetin gitu dong, aku orangnya gampang terserang panic attack Gue tuh kalau depan kalian, anaknya gak jaim gini, kalau depan bos gue pasti diem, apa gue punya gangguan kepribadian ya? Satu kantor aku tuh, semuanya NPD deh, semuanya ngeselin bangett. Kita pasti sudah sering menemukan akun-akun ataupun platform mengenai kesehatan mental menjamur di berbagai sosial media. Sehingga alih-alih memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog, beberapa orang lebih menyukai mencari tahu sendiri dan mencocokkan apa yang mereka dapat kan dari internet. Memutuskan mendiagnosis diri sendiri dengan referensi – referensi seadanya. Apakah Soulmate LYS salah satunya? Takut pergi ke dokter, takut akan hasil konsultasi dengan dokter adalah ses...
- Get link
- X
- Other Apps
Alasan Mengapa Harus Bersikap Asertif Penulis: Glory Sepsi Sinaga, S.Psi Apakah kamu sudah mampu menetapkan batasan dan mampu mengomunikasikan kebutuhan kamu dengan jelas? Apakah kamu juga sudah mampu menghargai batasan dan keputusan orang lain? Banyak sekali permasalahan yang akan dihadapi seseorang jika tidak mampu bersikap asertif. Mulai meragukan diri sendiri, takut mengambil resiko, prokastinasi, people pleaser , bisa “disetir” sama orang lain tentang tujuan hidup. Permasalahan yang lebih parah ada lah seseorang yang terbiasa tidak asertif bisa sampai mengalami kepasifan yang parah, sangat peka terhadap kritik sehingga mengalami kecemasan bahkan memiliki harga diri yang rendah. Singkatnya, semua orang butuh untuk bersikap asertif. Se simple mampu menyuarakan dan mengkomunikasikan apa yang dibutukan, tanpa bersikap tidak enak pada orang lain. Mampu melakukan penerimaan jika ternyata orang lain menolak atau tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Bukan mala...