![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNkw86L1WZxVRchMHJOwG1McQS6u3c97IuKuS9vV2YWk-PtT8QgrrzewIWXbMI91jDMpzGxvT1Xevq1X8ZsZS7GygoWI2aaNbNDxHecc8fM0a4FbvVBQuUyFu1lvUGiuQVBXOb_pRpJYNg4-es7oUDxOZK-fL3okbxCGsLwgr3FDXzwKWGWtXpELPwEU0L/w415-h234/Stop%20Self-Diagnose.jpg)
STOP SELF DIAGNOSE Penulis : Glory Sepsi Sinaga, S.Psi Mood aku berubah-ubah belakangan ini, ih pasti aku bipolar Ih aku jangan dikagetin gitu dong, aku orangnya gampang terserang panic attack Gue tuh kalau depan kalian, anaknya gak jaim gini, kalau depan bos gue pasti diem, apa gue punya gangguan kepribadian ya? Satu kantor aku tuh, semuanya NPD deh, semuanya ngeselin bangett. Kita pasti sudah sering menemukan akun-akun ataupun platform mengenai kesehatan mental menjamur di berbagai sosial media. Sehingga alih-alih memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog, beberapa orang lebih menyukai mencari tahu sendiri dan mencocokkan apa yang mereka dapat kan dari internet. Memutuskan mendiagnosis diri sendiri dengan referensi – referensi seadanya. Apakah Soulmate LYS salah satunya? Takut pergi ke dokter, takut akan hasil konsultasi dengan dokter adalah ses...