Memahami Potensi Diri dan Kesehatan Psikologis

 

Oleh: Annisa Baitina, M. Psi., Psikolo


Kesehatan Psikologis: Bukan Sekadar Bebas dari Masalah

Pernahkah Anda merasa kelelahan secara emosional meski tubuh tampak sehat? Atau kehilangan semangat, padahal semua hal di sekitar terlihat baik-baik saja? Jika ya, Anda tidak sendiri. Banyak orang mengalami hal serupa—dan ini berkaitan erat dengan kesehatan psikologis.

Kesehatan psikologis bukan hanya soal tidak mengalami gangguan mental. Ia lebih dari sekadar "tidak sakit". Ini tentang bagaimana seseorang bisa menyeimbangkan fisik, mental, dan sosialnya. Tentang bagaimana ia menghadapi tantangan hidup, mengelola emosi, dan tetap menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain—dan dirinya sendiri.


Melihat Lebih Dekat: Apa Itu Sehat Secara Psikologis?

Bayangkan seorang sahabat yang kamu kenal: selalu tampak ceria, mampu menyemangati orang lain, namun juga tidak ragu menangis saat sedih. Ia bisa menerima kritik, tahu kapan harus istirahat, dan punya harapan besar terhadap masa depannya. Itu adalah contoh orang yang sehat secara psikologis.

Bukan berarti hidupnya tanpa masalah. Tapi ia tahu bagaimana menghadapinya—bukan melarikan diri, bukan menyangkal. Ia hadir, ia sadar, dan ia berani bertumbuh.

“Being mentally healthy doesn’t mean being happy all the time. It means being able to manage your emotions, even the uncomfortable ones.”
— Dr. Susan David, Harvard Psychologist

 

Mematahkan Mitos Tentang Gangguan Mental

Sayangnya, masih banyak orang yang menyimpan persepsi keliru tentang kesehatan mental. Ada yang mengira gangguan mental hanya terjadi karena keturunan. Ada pula yang berpikir, “Itu cuma cari perhatian,” atau, “Kalau kuat iman, nggak bakal kena.”

Padahal kenyataannya, gangguan psikologis muncul karena kombinasi banyak hal: genetik, pengalaman masa kecil, lingkungan sosial, hingga tekanan hidup yang tak tertangani dengan baik. Mengalami gangguan mental bukanlah aib—dan bukan pula akhir dari segalanya. Itu adalah sinyal, seperti tubuh yang demam saat infeksi: tanda bahwa ada yang perlu dirawat.


Tanda-Tanda yang Tak Boleh Diabaikan

Coba perhatikan orang-orang terdekatmu. Apakah ada yang belakangan ini tampak menarik diri? Lebih mudah marah? Atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu ia sukai?

Perubahan perilaku yang tiba-tiba, kesulitan mengendalikan emosi, hingga sikap yang bertentangan dengan norma sosial bisa menjadi indikator seseorang sedang mengalami gangguan psikologis. Ini bukan waktunya menghakimi. Ini saatnya hadir dan menawarkan ruang aman untuk bicara.

💡 Ilustrasi sederhana:
Bayangkan seorang siswa yang tadinya aktif dan penuh semangat, tiba-tiba menjadi murung, tertutup, dan sering bolos sekolah. Bukan karena ia malas—bisa jadi ia sedang berjuang melawan rasa cemas atau tekanan batin yang tidak terlihat oleh mata.


Mengapa Ini Penting?

Kesehatan mental yang baik adalah fondasi untuk menjalani hidup dengan semangat dan harapan. Kita tak perlu mengejar hidup yang "bebas masalah", karena itu tidak realistis. Yang kita butuhkan adalah kemampuan untuk mengelola masalah tanpa kehilangan kendali atas diri sendiri.

Dan seperti halnya tubuh yang perlu istirahat dan nutrisi, pikiran dan perasaan kita juga butuh perawatan. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, menjaga kesehatan psikologis adalah bentuk cinta—untuk diri sendiri dan untuk orang lain.

“Mental health... is not a destination, but a process. It's about how you drive, not where you're going.”
— Noam Shpancer, Ph.D.


Referensi Ilmiah

  • World Health Organization. (2004). Promoting mental health: Concepts, emerging evidence, practice. WHO.

  • American Psychological Association. (2023). Understanding Mental Health.

  • David, S. (2016). Emotional Agility: Get Unstuck, Embrace Change, and Thrive in Work and Life. Avery.

Comments