Menangis, Cara Baik untuk Menghilangkan Stres

Penulis: Glory Sepsi Sinaga, S.Psi


"Menangislah, kan kau juga manusia

Mana ada yang bisa, Berlarut-larut

Berpura-pura sempurna (Lirik lagu Jiwa yang bersedih, Ghea Indrawari)”

How You Doin, Soulmate LYS? Apakah belakangan ini Soulmate LYS sedang bersedih, suka menangis diam-diam, sembunyi-sembunyi? Saat ini tidak ada tempat untuk berkeluh kesah, tidak ada pondasi untuk bersandar, dan soulmate LYS juga sedang merasa kesepian. Saat ini sedang stres, sedang banyak masalah, kehidupan berjalan tidak sesuai harapan? Sedang mengalami kegagalan, putus cinta, atau sedang burnout di tempat kerja?

    Jika memang sedang lelah, bersedih dan ingin menangis, menangis lah! Seperti lirik  lagu diatas yang menjadi pembukaan artikel ini. Soulmate LYS tidak perlu takut merasa paling lemah jika menangis. Menangis itu bukan hanya untuk anak kecil. Menangis itu bukan berarti aku, kamu, kita, memiliki sikap kekanak-kanakan. Orang dewasa juga butuh menangis lho. Karena perjalanan menjadi dewasa itu memang tidak mudah. Kita sering terjatuh dan  kita juga bisa rapuh.

  Seseorang bisa saja menangis karena bahagia, terharu, marah, terkejut akan situasi terduga atau senang karena karena pencapaian tertentu. Menangis adalah mengeluarkan air mata bisa jadi tersedu-sedu, menjerit, meraung atau bahkan tidak mengeluarkan suara. Nah, di artikel kali ini akan dibahas bagaimana menangis bisa menghilangkan stres dan bermanfaat bagi kesehatan mental kita.

    Stres adalah perasaan yang umumnya dapat kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi suatu situasi. Stres dalam batasan tertentu bisa menjadi hal yang positif bagi kita, karena menjadikan hidup lebih tertantang. Namun, jika sudah melampaui batasan itu bisa menimbulkan masalah fisik maupun masalah psikologis. Stres tidak bisa dihindari oleh manusia dan tidak mungkin bisa dihilangkan dari kehidupan manusia. Hal yang bisa dilakukan adalah hanya mencari cara, supaya stres tersebut tidak  berlangsung lebih lama dan membuat individu menjadi lebih menderita.

    Masing-masing individu memiliki strategi mengatasi stres yang berbeda-beda, karena sumber stresnya juga pasti berbeda-beda. Ada yang menghindari sumber stres untuk mengatasi rasa tertekan, ada pula yang mencari cara untuk menyelesaikan masalah. Strategi yang digunakan oleh individu dalam mengatasi stres inilah yang disebut coping stress. Coping stress adalah suatu proses pemulihan kembali dari pengaruh pengalaman stres atau reaksi fisik dan psikis yang berupa perasaan tidak enak, tidak nyaman atau tertekan yang sedang dihadapi individu. Hal ini bisa  meliputi strategi kognitif dan perilaku. Strategi ini digunakan untuk mengelola situasi penuh stres dan emosi negatif yang tidak menguntungkan (Andriyani, 2019). 

“And so I cry sometimes 
when I'm lying in bed
Just to get it all out what's in my head
  (Lirik lagu What’s Up, 4 Non Blodes)”

     Nah, menangis bisa menjadi salah satu coping stress yang baik lho. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Agus Subekti pada tahun 2014, menemukan bahwa menangis mampu mempertahankan kesehatan mental, dan memperoleh hal yang positif setelah menangis. Hal positif yang didapatkan antara lain, membuat pikiran lebih tenang, membantu meringankan masalah, membantu pengendalian diri, menyalurkan emosi dan masalah, menjernihkan pikiran, serta semakin mendekatkan diri pada Tuhan.

Selain itu, berikut hal- hal baik yang terjadi jika menangis saat kita merasa stres:

    • Mengurangi tingkat stres karena  merangsang produksi endorfin tubuh. Hormon endorfin adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh sebagai pereda rasa nyeri alami ketika sakit atau stres setelah kita menangis.
    • Mendapatkan perasaan yang lebih lega
    • Menambah percaya diri dan pribadi yang kuat,  
    • Membuat pikiran menjadi produktif kembali untuk mencari solusi permasalahan yang sedang dihadapi
    • Lebih mampu menerima situasi yang sedang dihadapi terutama ketika proses melalui situasi berduka
    • Membuat suasana hati menjadi lebih baik
    • Berpikir positif dan menghargai diri sendiri
    • Menjadi detoksifikasi bagi tubuh, yaitu membuang racun tubuh melalui air mata.

Menangis itu hal yang wajar bagi perempuan maupun laki-laki. Jangan gengsi sama diri sendiri, kalau ingin menangis ya! Terutama buat laki-laki yang sering mendapatkan stigma “Laki-laki itu tidak boleh Cengeng!!” atau perempuan yang merasa keberatan dan rugi untuk menangis, karena harga make-up dan skincare sangat mahal Hmmm!

Sering menahan tangis akan berdampak buruk bagi diri kita dan menjadi stress emosional. Selanjutnya, akan terjadi gangguan suasana hati, kecemasan, dan ledakan emosi emosi yang lebih parah di kemudian hari. Tapi jangan menangis dalam jangka waktu yang lama juga ya. Sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik bagi tubuh.

So, Soulmate LYS Menangislah Bila Ingin Menangis. Menangislah ditempat yang tenang dan aman, bersama orang yang mampu memberikan kenyamanan dan luapkan emosi dengan nyaman.

 see you in next article💗

Referensi:

Andriyani, J. (2019). Strategi Coping Stres Dalam Mengatasi Problema Psikologis. Jurnal At-Taujih, 2, 37-55.

Bekti, T. A. (2014). Menangis Sebagai Metode Dalam Kesehatan Mental. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga.

 Ciccarelli, S. K. 2015. Psychology 3ed.USA: Pearson.

Ghea Indrawari. 2023. Lagu Jiwa yang bersedih.

4 Non Blodes. 1992. What's Up Song.

 

 


Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?