“Apa hidup seperti inikah yang ingin kujalani?”: Renungan Memahami Makna Hidup
“Apa hidup seperti inikah yang ingin kujalani?”: Renungan Memahami Makna Hidup
Penulis: Rania Hendradwiputri, S.Psi
Hai, Soulmate LYS. Pernahkah kamu berpikir “apakah saya sudah puas dengan kehidupan saya sekarang?”, “apakah hidup seperti inilah yang ingin saya jalani?”, atau pertimbangkan: apa yang akan kalian jawab jika kalian memperoleh pertanyaan: “Apakah kamu sudah puas dengan hidup kalian sekarang? Apakah kalian sudah bahagia?”.
Di sinilah peran menerima dan mensyukuri apa yang telah terjadi dalam hidup kita. Ya, hidup kita tidak mungkin lancar-lancar saja. Hidup ini bukan dunia mimpi indah. Hidup ini seperti rollercoaster yang naik-turun. Hidup ini bagai roda, akan ada titik ketika kita sangat bahagia dan tidak memikirkan apa-apa yang menyulitkan, tetapi ada pula titik ketika kita amat kesulitan sampai mungkin ada pikiran ingin menyerah dan melarikan diri dari kesulitan tersebut.
Coba dikaji kembali. Apakah kesenangan yang diperoleh memang betul-betul dirasakan oleh diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri, atau jangan-jangan kita hidup untuk menyenangkan orang lain? Apakah kesulitan yang tengah dihadapi adalah ujian yang perlu dilewati untuk mengejar cita-cita, atau bahkan kita ada dalam titik kita bahkan tidak tahu kita hidup untuk apa?
Oleh karena itu, kita perlu menerapkan beberapa hal dalam hidup kita agar kita bisa menemukan arah dalam hidup hingga akhirnya kita dapat berterimakasih telah lahir ke dunia ini, hingga akhirnya kita dapat puas telah melalui suka-duka hidup kita. Beberapa hal tersebut adalah:
- Tumbuhkanlah pengetahuan tentang diri sendiri. Kenalilah siapa dirimu.
- Jangan hidup memenuhi harapan orang lain. Hiduplah memenuhi harapanmu.
- Ucapkan “terima kasih telah bertahan hidup” pada dirimu sendiri saat bangun tidur.
- Apresiasi dirimu sendiri jika kamu berhasil melalui suatu gol, seperti membeli makanan kesukaan atau sesederhana jalan-jalan di taman tanpa menggunakan gadget.
- Jangan mengukur harga dirimu dari pencapaianmu. Kamu berharga, bagaimanapun kamu.
- Berbuat baiklah pada dirimu sendiri dan orang lain, sesederhana makan sehat dan tidak begadang.
- Fokus pada hari ini dan sekarang. Masa lalu tidak dapat diubah, masa depan belum terjadi.
Semoga kita semua dapat hidup penuh ketenangan dan rasa terima kasih yang akan membawa dampak positif pada mental dan fisik kita, sehingga kita akan mencapai kepuasan hidup yang utuh, terlepas dari naik-turun hidup ini. 😊🌷✨
Sumber Referensi
Carver, C. (n. d.). When Grace and Gratitude Come First. bemorewithless. Disadur dari https://bemorewithless.com/grace-gratitude/
Luke, L. (2018, Juli 20). How to Live a Life of Grace & Gratitude. Medium. Disadur dari https://medium.com/the-positopian/how-to-live-a-life-of-grace-gratitude-70f62b248341
Comments
Post a Comment