Boundaries Vs Apatis


Penulis : Ghea Rae Sabrina

Pernah ngga sih disebut apatis oleh orang lain? Padahal kita tidak pernah ngerasa apatis sama lingkungan kita sendiri, atau bahkan orang yang menyebut kita apatis pun tidak sepenuhnya memahami bagaimana kehidupan kita seperti apa juga tidak mengetahui apa yang sedang kita alami. Jadi, apa sih sebenarnya boundaries itu dan apa sih apatis itu?

Boundaries adalah batasan – batasan yang kita buat untuk diri kita sendiri dari pengaruh orang lain. Setiap orang pasti memiliki area privasi dimana tidak semua orang bisa mengetahuinya. Kita perlu loh membuat batasan diri kita sendiri. Jika tidak bisa membuat boundaries terhadap diri sendiri, kita tidak akan tahu apakah orang lain masuk ke kehidupan kita dan melanggar privasi. Boundaries membantu kita lebih tegas untuk mengatakan tidak terhadap hal tidak kita suka. Boundaries merupakan batasan yang dibuat oleh diri kita sendiri untuk memberi batasan kepada orang lain. 

Misalnya, kita bisa mengibaratkan kita sebagai sebuah rumah. Belum tentu semua orang bisa masuk ke dalam rumah tersebut kan? Orang – orang yang belum dapat memberikan batasan diri akan dengan  mudah dipengaruhi dan dimanipulasi oleh orang lain. Dengan boundaries atau batasan inilah dapat mengatur dan menentukan aspek prioritas hidup. Contohmya, kita berhak memiliki Pendidikan yang kita ambil, karier yang kita jalani, dan segala sesuatu yang menurut kita adalah ranah pribadi. Akan tetapi, semua keputusan dalam hidup harus memperhatikan prioritas yang sudah kita tentukan. Batasan ini ada beberapa macam loh, yuk kita pelajari Bersama :

  1. Fisik

Personal space atau fisik menjadi salah satu batsan yang harus kita miliki. Hal ini dipengaruhi oleh psikis diri kita sendiri. Ada orang yang tidak menyukai sentuhan dari orang lain karena dirinya sudah membuat batasan diri untuk tidak bersentuhan dengan orang lain sesuai prinsip yang telah dipegang. Semua orang harus bisa menghargai bentuk batasan ini.

  1. Emosi 

Kita semua bisa dipengaruhi oleh perasaan olrah lain. Contohnya, saat kita melihat orang lain sedih kita mungkin bisa merasakan sedih yang sama. Akan tetapi, emosi yang dirasakan sebenarnya tidak boleh kita sampaikan dengan berlebihan. Sikap kita bisa saja menyakiti orang lain. 

  1. Materi 

Banyak orang yang mungkin tidak bisa memahami batasan dalam materi. Kita mungkin terlalu sering meminjam barang orang lain atau membeli sesuatu yang menurut kita bagus. Hal seperti ini harus mulai kita kurangi ya karena itu artinya kita belum bisa membuat batasan materi untuk diri kita sendiri. 

  1. Waktu

Manajemen waktu adalah salah satu yang perlu kita siapkan untuk mengatur boundaries. Tentukan prioritas dan pembagian waktu kita setiap harinya agar kita bisa menyadari hal yang mana kita perlu lakukan dan mana yang tidak perlu kita lakukan. 

Nah sedangkan, Apatis adalah sikap tak acuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar. Tanda-tanda apatis sangat beragam, mulai dari kurang bersemangat melakukan sesuatu hingga tidak peduli dengan masalah yang dihadapi. Sikap ini perlu diatasi sebelum memengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. Hampir setiap orang pernah memasuki fase saat dirinya merasa apatis. Apatis dapat dikatakan normal bila terjadi di waktu atau momen tertentu. Namun, jika sikap ini menetap atau berlangsung lama, diperlukan pemeriksaan langsung oleh psikolog atau psikiater. 

Tanda-Tanda Apatis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beragam tanda-tanda apatis, di antaranya:

  • Kurang bersemangat untuk melakukan sesuatu

  • Tidak termotivasi untuk menggapai tujuan

  • Tidak merasakan emosi apa pun saat hal baik atau hal buruk terjadi

  • Tidak acuh dengan perasaan orang di sekitarnya

  • Tidak tertarik lagi dengan hal-hal yang tadinya disukai

  • Kurang tertarik dengan acara atau aktivitas sosial

  • Tidak memiliki keinginan untuk mempelajari hal-hal baru

  • Tidak tertarik untuk mencari pengalaman dan bertemu orang baru

  • Tidak peduli dengan masalah yang sedang menimpa diri sendiri

Umumnya perilaku apatis adalah yang demikian bentuk reaksi terhadap stres dan depresi yang dialaminya. Sementara menurut ilmu kedokteran, apatis adalah ketumpulan moral, ketidaksensitifan rasa senang, dan sakit.

Nah bagaimana sudah mengertikan perbedaan antara boundaries dan apatis ini?

SUMBER REFERENSI

dr. Airindya Bella. (2022, April 18) Tanda-Tanda Apatis dan Cara Mengatasinya. Retrieved from : https://www.alodokter.com/tanda-tanda-apatis-dan-cara-mengatasinya

Dea Nabila. (2022, Januari 21) Mengenal 5 Jenis Personal Boundaries, Jangan Sampai Terkecoh!. Retrieved from : https://yoursay.suara.com/lifestyle/2022/01/21/160913/mengenal-5-jenis-personal-boundaries-jangan-sampai-terkecoh


Comments

Popular posts from this blog

Bedanya kebutuhan emosi pria dan wanita

Evaluasi dan Refleksi Diri, Caranya?

Apa Itu Conformity?