Boundaries Vs Apatis
Pernah ngga sih
disebut apatis oleh orang lain? Padahal kita tidak pernah ngerasa apatis sama
lingkungan kita sendiri, atau bahkan orang yang menyebut kita apatis pun tidak
sepenuhnya memahami bagaimana kehidupan kita seperti apa juga tidak mengetahui
apa yang sedang kita alami. Jadi, apa sih sebenarnya boundaries itu dan apa sih
apatis itu?
Misalnya, kita bisa mengibaratkan kita sebagai sebuah rumah. Belum tentu semua orang bisa masuk ke dalam rumah tersebut kan? Orang – orang yang belum dapat memberikan batasan diri akan dengan mudah dipengaruhi dan dimanipulasi oleh orang lain. Dengan boundaries atau batasan inilah dapat mengatur dan menentukan aspek prioritas hidup. Contohmya, kita berhak memiliki Pendidikan yang kita ambil, karier yang kita jalani, dan segala sesuatu yang menurut kita adalah ranah pribadi. Akan tetapi, semua keputusan dalam hidup harus memperhatikan prioritas yang sudah kita tentukan. Batasan ini ada beberapa macam loh, yuk kita pelajari Bersama :
Fisik
Personal space atau fisik menjadi salah satu batsan yang harus kita miliki. Hal ini dipengaruhi oleh psikis diri kita sendiri. Ada orang yang tidak menyukai sentuhan dari orang lain karena dirinya sudah membuat batasan diri untuk tidak bersentuhan dengan orang lain sesuai prinsip yang telah dipegang. Semua orang harus bisa menghargai bentuk batasan ini.
Emosi
Kita semua bisa dipengaruhi oleh perasaan olrah lain. Contohnya, saat kita melihat orang lain sedih kita mungkin bisa merasakan sedih yang sama. Akan tetapi, emosi yang dirasakan sebenarnya tidak boleh kita sampaikan dengan berlebihan. Sikap kita bisa saja menyakiti orang lain.
Materi
Banyak orang yang mungkin tidak bisa memahami batasan dalam materi. Kita mungkin terlalu sering meminjam barang orang lain atau membeli sesuatu yang menurut kita bagus. Hal seperti ini harus mulai kita kurangi ya karena itu artinya kita belum bisa membuat batasan materi untuk diri kita sendiri.
Waktu
Manajemen waktu adalah salah satu yang perlu kita siapkan untuk mengatur boundaries. Tentukan prioritas dan pembagian waktu kita setiap harinya agar kita bisa menyadari hal yang mana kita perlu lakukan dan mana yang tidak perlu kita lakukan.
Nah sedangkan, Apatis adalah sikap tak acuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar. Tanda-tanda apatis sangat beragam, mulai dari kurang bersemangat melakukan sesuatu hingga tidak peduli dengan masalah yang dihadapi. Sikap ini perlu diatasi sebelum memengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. Hampir setiap orang pernah memasuki fase saat dirinya merasa apatis. Apatis dapat dikatakan normal bila terjadi di waktu atau momen tertentu. Namun, jika sikap ini menetap atau berlangsung lama, diperlukan pemeriksaan langsung oleh psikolog atau psikiater.
Tanda-Tanda Apatis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beragam tanda-tanda apatis, di antaranya:
Kurang bersemangat untuk melakukan sesuatu
Tidak termotivasi untuk menggapai tujuan
Tidak merasakan emosi apa pun saat hal baik atau hal buruk terjadi
Tidak acuh dengan perasaan orang di sekitarnya
Tidak tertarik lagi dengan hal-hal yang tadinya disukai
Kurang tertarik dengan acara atau aktivitas sosial
Tidak memiliki keinginan untuk mempelajari hal-hal baru
Tidak tertarik untuk mencari pengalaman dan bertemu orang baru
Tidak peduli dengan masalah yang sedang menimpa diri sendiri
Umumnya perilaku apatis adalah yang demikian bentuk reaksi terhadap stres dan depresi yang dialaminya. Sementara menurut ilmu kedokteran, apatis adalah ketumpulan moral, ketidaksensitifan rasa senang, dan sakit.
Nah bagaimana sudah mengertikan perbedaan antara boundaries dan apatis ini?
SUMBER REFERENSI
dr. Airindya Bella. (2022, April 18) Tanda-Tanda Apatis dan Cara Mengatasinya. Retrieved from : https://www.alodokter.com/tanda-tanda-apatis-dan-cara-mengatasinya
Dea Nabila. (2022, Januari 21) Mengenal 5 Jenis Personal Boundaries, Jangan Sampai Terkecoh!. Retrieved from : https://yoursay.suara.com/lifestyle/2022/01/21/160913/mengenal-5-jenis-personal-boundaries-jangan-sampai-terkecoh
Comments
Post a Comment