REALITY THERAPY UNTUK MENINGKATKAN SELF ACCEPTANCE
Penulis : Ghea Rae Sabrina
Seberapa Self-Acceptance-nya kamu? Hayo kalau ada yang bertanya seperti itu kamu akan jawab apa? Sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar kata self-acceptance. Begitu pentingnyakah self-acceptance untuk kita? Tentu saja sangat penting loh.
Self-acceptance atau penerimaan diri adalah merupakan suatu penerimaan terhadap keadaan diri sendiri atau suatu kondisi dimana individu mampu menghadapi tekanan psikologis dan mampu menyesuaikan diri dengan baik sehingga muncul kesejahteraan bagi dirinya. Nah pada saat kita sudah bisa menerima diri kita dengan baik, maka saat itulah kita juga dapat memilah sifat dan sikap yang harus kita buang atau harus kita perbaiki. Juga dengan penerimaan diri kita bisa lebih kenal dengan diri kita sendiri dan semakin mudah untuk mencintai diri sendiri.
Ciri-ciri orang yang telah dapat menerapkan self-acceptance ialah :
Memiliki gambaran yang positif tentang dirinya sendiri
Dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi atau kemarahan yang dirasakannya
Dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lain memberikan kritikan dan saran tentang dirinya
Dapat mengatur keadaan emosi mereka (seperti depresi, kemarahan, rasa bersalah dan lainnya)
Dapat mengekspresikan keyakinan dan perasaan dengan mempertimbangkan perasaan dan keadaan orang lain.
Dalam self-acceptance memiliki aspek-aspek berikut :
Persepsi mengenai diri dan sikap terhadap penampilan
Seseorang yang memiliki penerimaan diri yang baik akan berpikir realistis tentang penampilannya dan bagaimana terhadap pandangan orang lain tentang dirinya.
Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan orang lain
Seseorang yang menerima penerimaan diri memandangan kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya lebih baik daripada orang lain.
Respon atas penolakan dan kritikan
Seseorang yang memiliki penerimaan diri tidak menyukai kritikan, namun demikian ia mempunyai kemampuan untuk menerima kritikan bahkan dapat mengambil hikmah dari kritikan tersebut.
Keseimbangan real self dan ideal self
Seseorang yang memiliki penerimaan diri mempertahankan harapan dan tuntutan dari dalam dirinya dengan baik dalam batas-batas kemungkinan dapat diraih.
Penerimaan diri dan penerimaan orang lain
Seorang yang menyayangi dirinya, dan mampu menerima segala kekuatan dan kekurangan diri, maka akan lebih memungkinkan baginya untuk menyayangi orang lain dan menerima orang lain dengan baik.
Faktor Penerimaan diri
Pemahaman Diri
Pemahaman diri adalah suatu persepsi atas diri sendiri yang ditandai oleh keaslian bukan kepura-puraan, realistis bukan khayalan, kebenaran bukan kebohongan, keterus-terangan bukan berbelit-belit.
Harapan yang Realistis
Ketika pengharapan seseorang terhadap sukses yang akan dicapai merupakan pengharapan yang realistis, kesempatan untuk mencapai sukses tersebut akan muncul, sehingga akan terbentuk kepuasan diri sendiri yang pada akhirnya membentuk sikap penerimaan terhadap diri sendiri.
Tidak hadirnya hambatan-hambatan dari lingkungan
Ketidakmampuan untuk mencapai tujuan yang realistis dapat disebabkan oleh ketidakmampuan individu untuk mengontrol adanya hambatan-hambatan dari lingkungan, misalnya: diskriminasi, ras, gender, dan kepercayaan.
Tidak adanya tekanan emosi yang berat
Tekanan yang berat dan terus menerus seperti yang terjadi di lingkungan kerja atau rumah, dimana kondisi sedang tidak baik, dapat mengakibatkan gangguan yang berat, sehingga tingkah laku orang tersebut dinilai menyimpang dan orang lain menjadi terlihat selalu mencela dan menolak orang tersebut.
Sukses dan sering terjadi
Kegagalan yang sering menimpa menjadikan seseorang menolak terhadap diri sendiri, sebaliknya kesuksesan yang sering terjadi menumbuhkan penerimaan terhadap diri sendiri
Konsep diri yang stabil
Konsep diri yang baik akan menghasilkan penerimaan diri yang baik namun sebaliknya bila konsep diri yang buruk secara alami akan menghasilkan penolakan terhadap diri sendiri.
Reality therapy adalah pendekatan kombinasi psikoterapi dan konseling. Reality therapy berbeda dengan psikiatri konvensional dan psikoanalisis dimana fokus pada apa yang disebut Glasser dengan tiga R yaitu Realisme, Responsibility dan Right atau Wrong, tidak melulu fokus pada gejala-gejala dari gangguan mental. Reality Therapy memimpin semua pasien menuju realitas, yaitu berjuang menuju keberhasilan dengan semua aspek dari dunia nyatanya.Terapi realitas memiliki dua fungsi: membantu klien menerima dunia nyatanya dan memenuhi kebutuhannya di dunia nyata sehingga nantinya klien tidak memiliki kecenderungan untuk mengingkari realitas yang ada.
Namun, Keterbatasan utama mengenai terapi realitas adalah menguraikan secara eksklusif masalah individu saat ini dan sedang dialami. Tidak ingin membuka trauma sebelumnya atau mimpi yang berulang, realitas terapi hanya bisa diterapkan saat ini sekarang dan melangkah dengan cara yang terbaik, dengan mengingat pentingnya mengambil tanggung jawab atas perbuatannya sendiri dan menyadari satu-satunya orang yang dapat mengontrol adalah diri sendiri.
SUMBER REFERENSI
Sasa, L. (2020, April) Apa Saja Ciri-Ciri Orang yang Dapat Self-Acceptance. Retrieved from: https://www.dictio.id/t/apa-saja-ciri-ciri-orang-yang-dapat-menerima-dirinya-sendiri/9061
Glasser, W. (1990). Reality therapy.A new approach to psychiatry. Halaman 5-21.
1 st ed. Harper & Row. New York
Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bastaman. H. D. 2007. Logoterapi, Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup Dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Comments
Post a Comment